Peluang.co.id - Inflasi konsumen Korea Selatan pada bulan Mei meningkat ke level tertinggi lebih dari sembilan tahun. Hal ini membuat peng...
Peluang.co.id - Inflasi konsumen Korea Selatan pada bulan Mei meningkat ke level tertinggi lebih dari sembilan tahun. Hal ini membuat pengetatan moneter secara bertahap semakin menguat.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (2/6), peningkatan itu disebabkan oleh efek dasar yang rendah dan kenaikan harga minyak dan pertanian.
Berdasarkan data pemerintah setempat, harga konsumen naik 2,6 persen pada Mei dari tahun sebelumnya, mencatat pertumbuhan tercepat sejak April 2012.
Pada Mei 2020, Korea Selatan mengalami deflasi ketika pandemi virus corona menyerang sektor permintaan dan pasokan.
Menteri keuangan negara itu mengatakan bahwa dampak dari basis rendah dan gangguan pasokan sementara, untuk beberapa produk pertanian dan harga minyak akan mereda.
"Pemerintah akan bersiap menghadapi risiko inflasi yang tidak terwujud, mencegah ekspektasi inflasi yang berlebihan dan mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan biaya hidup," jelas Menteri Keuangan Hong Nam-ki.
Data hari Rabu menunjukkan biaya produk pertanian, peternakan dan perikanan serta minyak masing-masing melonjak 12,1 persen dan 23,3 persen.
Pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada rekor terendah 0,50 persen. Tetapi meningkatkan prospek ekonomi dan memproyeksikan inflasi konsumen yang tinggi. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )
