Peluang.co.id - Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) menemukan selisih anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam APBN 2020 yang cukup be...
Peluang.co.id - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan selisih anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam APBN 2020 yang cukup besar hingga Rp 147 triliun.
Selisih itu didapat dari perhitungan BPK yang menyebut total anggaran PEN Rp 841,89 triliun. Sedangkan Kementerian Keuangan menyebut Rp 695,2 triliun. Dari kedua angka itulah selisih ditemukan.
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir mengatakan dirinya sangat prihatin dengan temuan selisih Rp 147 triliun ini.
"Bukan angka yang sedikit selisih Rp 147 triliun. BPK harus segera kami undang ke DPR menyampaikan secara detail bagian mana saja yang tidak kredibel tersebut. Ini persoalan serius karena menyangkut uang rakyat," tegas Hafisz dilansir dari situs DPR RI, Kamis (9/9/2021).
Dari ikhtisar hasil pemeriksaan BPK semester II 2020, terdapat biaya program PEN di luar skema sebesar Rp 27,32 triliun. Dari angka itu, yang sudah dibelanjakan dalam APBN 2020 sebesar Rp23,59 triliun.
Ia menambahkan juga ada alokasi kas badan layanan umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada BLU-BLU Rumpun Kesehatan sebesar Rp1,11 triliun. Relaksasi PNBP K/L sebesar Rp79 miliar.
Temuan BPK juga mencakup fasilitas perpajakan yang diatur dalam PMK Nomor 28 Tahun 2020 selain PPN ditanggung Pemerintah dan PP Nomor 29 Tahun 2020 yang belum masuk ke dalam penghitungan alokasi program PEN dengan nilai yang belum bisa diestimasi.
( Gambar : Parlementaria / Penulis : Fitri )
Tags : temuan bpk tidak ditindaklanjuti, laporan hasil pemeriksaan bpk pdf, hasil audit bpk 2020, hasil audit bpk 2019