Peluang.co.id - Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Tampubolon mengkritik upaya restrukturisasi PTPN Group untuk membentuk holding peru...
Peluang.co.id - Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Tampubolon mengkritik upaya restrukturisasi PTPN Group untuk membentuk holding perusahaan gula nasional melalui Sugar Company. Upaya ini dianggapnya tidak akan menyelesaikan masalah.
Ia menegaskan masalah terbesar PTPN yang sebenarnya adalah produktivitas lahan. Menurutnya perbaikan dalam produktivitas lahan dari tanaman-tanaman komoditi harus segera dilakukan.
“Mau melakukan yang namanya merger, akuisisi, membentuk sinergi gula nusantara dengan Sugarco tetapi tidak menyelesaikan masalah utama yaitu produktivitas dari komoditi-komoditi baik itu kelapa sawit, tebu, kopi dan lain sebagainya. Mohon maaf harus saya sampaikan, ini tidak menyelesaikan masalah. Malah justru itu menyimpan dan akan menimbulkan masalah baru,” jelasnya dilansir dari situs DPR RI, Selasa (21/9/2021).
Ia menyebut semua lahan PTPN merupakan lahan dengan kategori kelas satu ini seharusnya dibarengi dengan mekanisasi dan modernisasi pertanian yang seimbang.
Selama ini, menurutnya PTPN juga tidak melakukan peremajaan lahan. Hal tersebutlah yang pada akhirnya menyebabkan produktivitas lahan milik PTPN menjadi terganggu.
“Lahan-lahan yang ditanami saya yakin itu bibit-bibitnya kelas satu juga. Tetapi apakah itu lahan-lahan yang harus diremajakan kembali, kan itu permasalahannya. Pemupukannya apakah sudah standar, penanamannya apakah sudah mengikuti standar-standar agronomi, kerapatan tanamannya. Berapa stand per hektar? supaya terlihat capaiannya,” terangnya.
Ia berharap PTPN memandang hal ini secara rasional dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Ia yakin dengan memperbaiki sistem agronomi dan meningkatkan produktivitas lahan, akan lebih menjawab permasalahan-permasalahan yang selama ini dihadapi oleh PTPN.
( Gambar : Parlementaria / Penulis : Fitri )
Tags : kuota impor gula 2021, holding bumn perkebunan, sugar co ptpn, sugarco