Peluang.co.id - Pelayanan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan dengan normal walaupun sistem Bea Cukai sedang me...
Peluang.co.id - Pelayanan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan dengan normal walaupun sistem Bea Cukai sedang mengalami gangguan. Ini akan menyebabkan penumpukan barang impor.
Dalam beberapa hari terakhir, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang digunakan Bea Cukai dalam pelayanan kepabeanan dan cukai mengalami gangguan pada sisi database karena adanya force majeure di sistem IT.
“Terminal-terminal di Pelabuhan Tanjung Priok melakukan beberapa aksi penanggulangan. Antara lain memanfaatkan lapangan ekspor untuk penumpukan kontainer impor, melakukan unlock capacity dengan optimalisasi lahan yang ada dan pemindahan lokasi sebagian container impor ke Tempat Penumpukan Sementara (TPS) lini 2,” ujar EVP Sekretariat Perusahaan Ali Mulyono dilansir dari laman Kementerian BUMN, Jumat (16/7).
Terminal juga bekerjasama dengan pihak Bea Cukai Tanjung Priok dalam pelaksanaan transaksi manual, baik ekspor untuk Nota Pelayanan Ekspor (NPE) maupun impor untuk Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
“PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/ IPC telah melakukan rapat koordinasi bersama Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Syahbandar Tanjung Priok, Bea Cukai Tanjung Priok dan seluruh terminal di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin timbul apabila aplikasi CEISA kembali normal,” imbuhnya.
Diprediksi akan terjadi rush hour, dimana pengambilan atau pengiriman petikemas dari dan ke terminal secara bersamaan dan berpotensi mengakibatkan kepadatan pada saat yang sama.
Selain itu, IPC juga akan memberlakukan kebijakan extend closing time serta pembebasan denda atau keringanan storage progressive.
( Gambar : Kementerian BUMN / Penulis : Fitri )
Tags : bea cukai tracking, bea cukai jakarta, barang tertahan di bea cukai jakarta, gaji bea cukai