Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Krafton Inc Targetkan IPO Hingga USD 5 Miliar

Peluang.co.id -  Krafton Inc , perusahaan Korea Selatan di balik video game blockbuster "PlayerUnknown's Battlegrounds" menya...


Peluang.co.idKrafton Inc, perusahaan Korea Selatan di balik video game blockbuster "PlayerUnknown's Battlegrounds" menyatakan IPO-nya telah mencapai 5,6 triliun won atau USD 5 miliar di puncak kisaran indikatif, ini menjadi rekor bagi negera tersebut.


Dilansir dari Reuters pada Kamis (16/6), Krafton menyampaikan pihaknya berharap dapat menawarkan 10 juta saham, termasuk 7 juta saham baru dan 3 juta saham yang ada, pada kisaran indikatif 458.000-557.000 won per saham.


Di bagian atas kisaran, ini akan menjadi daftar terbesar di Korea Selatan, mengalahkan IPO Samsung Life Insurance senilai 4,9 triliun won pada 2010.


Game perang multipemain online Krafton, PUBG, telah terjual 25 juta kopi di PC dan konsol game, menjadi salah satu game dengan penjualan tercepat sejak diluncurkan pada tahun 2017.


Krafton berencana untuk merilis dua game baru tahun ini berdasarkan kekayaan intelektual (IP) PUBG, termasuk game mobile "PUBG: New State" dan "Battlegrounds Mobile India" yang menargetkan pasar India.


Perusahaan juga memperluas ke bidang-bidang seperti kartun berbasis web, film dan animasi, dan mengembangkan pembelajaran mendalam, model bisnis AI yang menargetkan konsumen.


Menurut laporan, pendapatan perusahaan mencapai 1,67 triliun won pada tahun 2020, dan laba operasionalnya meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 774 miliar won.


Korea Selatan mengalami pasar IPO terpanas dalam catatan dengan analis memperkirakan setidaknya 20 triliun won akan meningkat pada tahun 2021, atau sekitar empat kali di atas level 2020.


"Tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam konsentrasi listing baru yang besar di KOSPI dengan kapitalisasi pasar yang berkisar dari triliunan won hingga puluhan triliun won," kata Choi Jong-kyung, analis di Heungkuk Securities. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )



Reponsive Ads