Peluang.co.id - Perkembangan aktivitas pabrik Jepang berada pada laju paling lambat dalam empat bulan di bulan Juni, sebagai tanda moment...
Peluang.co.id - Perkembangan aktivitas pabrik Jepang berada pada laju paling lambat dalam empat bulan di bulan Juni, sebagai tanda momentum di ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mendatar sebelum Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade bulan depan.
Aktivitas sektor swasta secara keseluruhan mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut karena data manufaktur yang lebih lemah dan terus menyusut di sektor jasa, memudarkan prospek pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di negara tersebut.
Mengutip dari Reuters pada Rabu (23/6), The au Jibun Bank Flash Japan Manufacturing menyebut Purchasing Managers' Index (PMI) turun ke penyesuaian musiman 51,5 di bulan Juni dari 53,0 pada bulan sebelumnya, sebagian besar karena penurunan tajam dalam output.
"Data PMI kilat menandakan penurunan lebih cepat dalam aktivitas bisnis," kata Usamah Bhatti, ekonom di IHS Markit, yang menyusun survei tersebut.
Menurutnya, pabrikan menghadapi gangguan pada kondisi operasi dari pembatasan Covid-19 yang sedang berlangsung dan tekanan rantai pasokan.
Tetapi optimisme produsen untuk tahun depan tetap utuh di tengah harapan bahwa peluncuran vaksin Jepang yang tertunda. Hal tersebut dapat memicu pelanggaran pembatasan virus corona dan pemulihan ekonomi.
Dalam sebuah survei yang menyoroti kondisi buruk pada sektor jasa, yang mengalami kontraksi aktivitas selama 17 bulan berturut-turut, meskipun pada kecepatan yang sedikit lebih lambat. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )
