Peluang.co.id - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai sistem perekonomian nasional yang dibangun pemerintahan saat ini tid...
Peluang.co.id - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai sistem perekonomian nasional yang dibangun pemerintahan saat ini tidak pro rakyat miskin. Hal ini dapat dilihat dari kesenjangan ekonomi kaya-miskin yang kian lebar dan angka kemiskinan yang kian melejit selama pandemi Covid-19.
Angka kemiskinan per Maret 2021 bertambah sebanyak 1,12 juta orang. Sehingga jumlah rakyat miskin di Indonesia saat ini sebanyak 27,54 juta orang. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan dan berhenti bekerjanya para tulang punggung keluarga.
"Ini menunjukkan bahwa sistem perekonomian yang sedang berjalan saat ini tidak pro rakyat miskin, karena terbukti golongan mampu malah bertambah jumlahnya. Sedangkan rakyat miskin juga bertambah bukannya berkurang," tegasnya dikutip dari situs DPR RI, Selasa (7/9/21).
Berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas, ada 26 persen tulang punggung keluarga yang berhenti kerja dan 50 persen mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, justru ada peningkatan pendapatan untuk golongan menengah atas (golongan mampu).
"Ini artinya ada 10-14 persen orang miskin di Indonesia. Terjadi pertambahan ketimpangan antara si kaya dan si miskin (rasio gini) bulan Maret 2021 sebesar 0,384 (naik dibanding Maret 2020 yaitu 0,381)," terangnya.
Menurutnya, counter cyclical yang dilakukan dalam APBN 2020 ternyata tidak seindah seperti yang disampaikan pemerintah. Seharusnya model pembangunan yang dibuat mampu menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia.
"Harusnya, model pembangunan yang dibuat mampu menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semuanya," tutupnya.
( Gambar : Parlementaria / Penulis : Fitri )
Tags : sistem ekonomi indonesia pdf, sistem ekonomi di dunia, materi perekonomian indonesia, sistem ekonomi pancasila