Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Cadangan Darat Menipis, Penambang Timah Beralih ke Laut

Peluang.co.id -  Dari pantai pulau Bangka di Indonesia, penambang seperti Hendra berangkat dengan perahu setiap hari ke sejumlah ponton kay...


Peluang.co.idDari pantai pulau Bangka di Indonesia, penambang seperti Hendra berangkat dengan perahu setiap hari ke sejumlah ponton kayu yang dibangun secara kasar di lepas pantai, untuk mengeruk dasar laut agar mendapatkan deposit bijih timah.


Indonesia adalah pengekspor timah terbesar di dunia yang digunakan dalam segala hal mulai dari kemasan makanan hingga elektronik dan sekarang teknologi hijau.


Dilansir dari Reuters pada Selasa (8/6), deposit yang berada di pusat pertambangan Bangka-Belitung telah dieksploitasi secara besar-besaran di darat. Penambang pun beralih ke laut.


"Di darat, pendapatan kami berkurang. Tidak ada cadangan lagi. Di lautan, ada jauh lebih banyak cadangan," ujar Hendra, penambang timah.


Hendra mengoperasikan enam ponton, masing-masing diawaki tiga hingga empat pekerja, dengan pipa-pipa yang panjangnya bisa lebih dari 20 meter (66 kaki) untuk menyedot pasir dari dasar laut.


Campuran air dan pasir yang dipompa dialirkan melintasi hamparan tikar plastik yang menampung pasir hitam berkilauan yang mengandung bijih timah.


Para penambang dibayar sekitar Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kg pasir timah yang mereka pompa, dan ponton biasanya menghasilkan sekitar 50 kg sehari, kata Hendra.


Produksi timah yang berasal dari laut telah meningkat. Data perusahaan menunjukkan cadangan timah di darat adalah 16.399 ton pada tahun lalu, lebih sedikit dibandingkan dengan 265.913 ton cadangan timah di lepas pantai. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )

 


Reponsive Ads