Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Syarief Hasan Dorong Pemerintah Kurangi Utang Negara

Peluang.co.id -  Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyoroti rencana pemerintah yang menetapkan defisit anggaran tahun 2022 sebesar 4,85 perse...


Peluang.co.idWakil Ketua MPR Syarief Hasan menyoroti rencana pemerintah yang menetapkan defisit anggaran tahun 2022 sebesar 4,85 persen dari PDB atau Rp 868 triliun. 


Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi saat menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 di DPR RI. 


“Saya mengapresiasi rencana fiskal di tahun 2022 yang berkomitmen untuk mengurangi defisit anggaran. Ini tentu hal yang baik sebab semakin kecil defisit fiskal, maka APBN akan semakin sehat untuk keberlanjutan kebijakan fiskal dan semakin kecil ketergantungan terhadap utang," ujarnya dikutip dari situs MPR RI, Kamis (19/8/2021).


Dibandingkan tahun sebelumnya, rencana defisit fiskal ini berkurang dari sebelumnya 6,34 persen menjadi 5,7 persen di tahun 2021. Pemerintah memproyeksikan menurunkan batas defisit sampai di angka 3 persen dari PDB pada tahun 2023. 


Hingga pada kuartal II 2021, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa posisi utang luar negeri sebesar Rp 6554,6 triliun. 


Angka ini mengisyaratkan bahwa rasio utang terhadap PDB masih di 41,35 persen. Meskipun angka ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berhasil menurunkan rasio utang hingga di angka 24 persen dari PDB.


"Indonesia kala itu menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di dunia setelah China dan India. Ini tentu mensyaratkan kreativitas dan inovasi pemerintah untuk menggali dan mengoptimalisasi sumber-sumber penerimaan dalam negeri, terutama pajak. Jika pemerintah mampu melakukan ini, maka ketergantungan terhadap utang dapat dikurangi,” pungkasnya.


( Gambar : MPR RI / Penulis : Fitri )



Tags : utang negara indonesia, utang negara di dunia, utang negara indonesia 2020, sumber utang negara


Reponsive Ads