Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

INDEF Sebut Anggaran PEN Tak Efektif Untuk Ekonomi dan COVID-19

Peluang.co.id -  Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF ) Didik J Rachbini menilai anggaran Program Pemul...



Peluang.co.idEkonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menilai anggaran Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang dialokasikan pemerintah tidak efektif untuk mengatasi dampak COVID-19.


Ia mengatakan anggaran PEN yang dikucurkan sangat besar tetapi penyebaran COVID-19 masih tinggi. Ditambah pertumbuhan ekonomi juga tak kunjung tumbuh ke arah positif.


"Pembiayaan PEN dan COVID ini cukup besar, Rp 600-700 triliun, untuk pulihkan ekonomi sekaligus untuk tangani COVID. Tapi sekarang hasilnya malah COVID-nya juara dunia, tidak selesai selesai. Lalu, pertumbuhan ekonominya juga tetap rendah. Ini adalah kegagalan penanganan pandemi," jelasnya dalam sebuah webinar, dikutip Senin (2/8).


Ia menuturkan sejak awal pandemi pemerintah seharusnya berani mengambil keputusan lockdown. Bukan malah beralasan tidak mampu membiayai lockdown. Terbukti, anggaran untuk bantuan sosial saat ini juga banyak.


"Anggaran sosial ini banyak tapi keluhan sangat banyak. Dari biaya ini harusnya nggak perlu khawatir lockdown, tapi Presiden bilangnya nggak bisa, maka COVID-nya terus terbengkalai," tambahnya.


Ia menggambarkan Indonesia bagaikan orang sakit yang ekonominya diminta berlari. Ia menyebut seharusnya masalah kesehatan diprioritaskan terlebih dahulu, baru setelahnya masalah ekonomi.


"Kita ini kayak orang sakit disuruh lari, orang beres dulu harusnya baru lari. Ini logika terbalik, kebijakan dari segi rasionalismenya sudah salah," tandasnya.


( Gambar : RMOL / Penulis : Fitri )



Tags : pelatihan indef, indef of olux php, indef karir, lembaga riset ekonomi di indonesia


Reponsive Ads