Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Joe Biden Layangkan Serangan Terhadap Perdagangan China

Peluang.co.id -  Amerika Serikat akan menargetkan China dengan "kekuatan serangan" baru untuk memerangi praktik perdagangan yang...


Peluang.co.idAmerika Serikat akan menargetkan China dengan "kekuatan serangan" baru untuk memerangi praktik perdagangan yang tidak adil, kata pemerintahan Biden pada hari Selasa waktu setempat.


Direktur senior Gedung Putih untuk ekonomi internasional dan daya saing, Peter Harrell mengatakan kekuatan pemogokan perdagangan rantai pasokan yang dipimpin oleh perwakilan perdagangan AS, sedang mencari pelanggaran spesifik yang berkontribusi pada lubang rantai pasokan yang dapat diatasi dengan tarif atau solusi lain, termasuk terhadap China.


Dilansir dari Reuters pada Rabu (9/6), para pejabat juga mengatakan Departemen Perdagangan sedang mempertimbangkan untuk memulai penyelidikan Bagian 232 terhadap dampak keamanan nasional dari impor magnet neodymium yang digunakan dalam motor dan aplikasi industri lainnya, yang sebagian besar diperoleh Amerika Serikat dari China.


Presiden Joe Biden memerintahkan peninjauan rantai pasokan penting pada bulan Februari, yang mengharuskan lembaga eksekutif untuk melaporkan kembali dalam waktu 100 hari tentang risiko terhadap akses AS ke barang-barang penting seperti yang digunakan dalam obat-obatan serta mineral tanah jarang, yang menjadi ketergantungan Amerika Serikat.


Meskipun tidak secara eksplisit diarahkan ke China, tinjauan tersebut merupakan bagian dari strategi administrasi Biden yang lebih luas untuk menopang daya saing AS dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh ekonomi terbesar kedua di dunia itu.


"Kami mencoba memahami semua logistik di balik rantai pasokan" untuk melonggarkan kemacetan," ujar Jared Bernstein, penasihat ekonomi Biden. 


"Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah berbicara dengan orang-orang di industri dan kami melakukan banyak hal itu." imbuhnya. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )



Reponsive Ads