Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Industri Ban AS Rugi Imbas Impor Ban Korea, Taiwan, & Thailand

Peluang.co.id -  Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (ITC) mengatakan pada hari Rabu bahwa produsen AS merasa dirugikan oleh ...


Peluang.co.idKomisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (ITC) mengatakan pada hari Rabu bahwa produsen AS merasa dirugikan oleh impor kendaraan penumpang dan ban truk ringan dari Korea, Taiwan dan Thailand.


Mengutip dari Reuters pada Kamis (24/6), ITC juga menemukan ban penumpang bersubsidi dari Vietnam merugikan produsen dalam negeri.


"Akan mengeluarkan perintah bea masuk anti dumping atas impor produk-produk ini dari Korea, Taiwan, dan Thailand, dan perintah bea penyeimbang atas impor produk-produk ini dari Vietnam," kata ITC.


Departemen Perdagangan AS yang terdampak akibat hal tersebut menolak berkomentar. ITC juga menemukan impor produk ban dari Vietnam yang dijual di Amerika Serikat dengan harga yang kurang wajar.


"Diabaikan dan memilih untuk menghentikan penyelidikan bea masuk anti dumping mengenai Vietnam," imbuhnya.


Pada tahun 2020, Departemen Perdagangan membuka penyelidikan atas impor ban kendaraan dari Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam sebagai tanggapan atas petisi yang diajukan oleh United Steelworkers (USW) yang mewakili pekerja di pabrik ban AS. Serikat pekerja pun memuji tekad ITC.


"Kami bersyukur ITC menegaskan apa yang dilihat anggota USW setiap hari, upaya yang disengaja untuk melemahkan industri dalam negeri kami dan mengambil alih pasar kami," kata Presiden Internasional USW Tom Conway dalam sebuah pernyataan.


Serikat pekerja memenangkan pesanan ban kendaraan impor dari China pada tahun 2015, dan impor China sejak itu menyusut secara dramatis, memungkinkan industri dalam negeri untuk berinvestasi dalam kapasitas baru, kata serikat pekerja tahun lalu.


Amerika Serikat mengimpor ban senilai USD 4,4 miliar dari empat negara tersebut pada tahun 2020. USW mengatakan sebelumnya impor ban dari keempat negara tersebut telah meningkat hampir 20 persen sejak 2017, mencapai 85,3 juta ban pada 2019. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )


Reponsive Ads