Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

U.S. Chamber Melihat Risiko Ekonomi India yang Jatuh Akibat Covid-19

Peluang.co.id - U.S. Chamber of Commerce atau Kamar Dagang AS memperingatkan bahwa ekonomi India dapat goyah sebagai akibat dari lonjakan ...


Peluang.co.id - U.S. Chamber of Commerce atau Kamar Dagang AS memperingatkan bahwa ekonomi India dapat goyah sebagai akibat dari lonjakan rekor kasus Covid-19. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi ekonomi global.

Wakil Presiden Eksekutif U.S. Chamber, Myron Brilliant mengatakan bahwa risiko yang besar akibat lonjakan kasus Covid-19 tersebut mengingat banyak perusahaan AS yang memperkerjakan jutaan pekerja India untuk kantor cabang mereka.

"Kami memperkirakan ini bisa menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," ungkap Brilliant dikutip dari Reuters, Selasa (27/4).

"Ada kekhawatiran besar tentang terseretnya ekonomi (AS) oleh virus yang menghancurkan dan menyebar di India," imbuhnya.

Untuk saat ini, Brilliant mengatakan fokusnya adalah membantu orang-orang India.

U.S. Chamber dan CEO dari 40 perusahaan pada hari Senin meluncrukan gugus tugas publik-swasta untuk menyediakan tenaga medis, pasokan oksigen dan bantuan lainnya yang sangat dibutuhkan India. Dan meluncurkan portalbaru tempat perusahaan AS dapat menawarkan sumbangan dalam bentuk barang.

Pejabat dari U.S. Chamber dan CEO telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat Gedung Putih Kurt Campbell pada hari Senin untuk membahas kedalaman dan luasnya krisis ekonomi dan kemanusiaan yang dihadapi India.

India menjadi episentrum pandemi global dengan infeksi meningkat 352.991 dalam 24 jam terakhir dan rumah sakit yang sudah kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.

Amerika Serikat dan negara lain menjanjikan bantuan medis yang mendesak untuk mengatasi keadaan darurat tersebut.

Disamping itu, kantor Perwakilan Dagang AS mencatat bahwa perdagangan barang dan jasa AS dengan India mencapai USD 146,1 miliar pada tahun 2019. India merupakan mitra perdagangan barang AS terbesar kesembilan dengan sekitar USD 92 miliar dalam perdagangan dua arah pada 2019. ( Sumber Foto: Reuters / Penulis : Fitri )

Reponsive Ads