Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Penjualan Ritel Jepang Meningkat Pesat Dalam Lima Bulan Terakhir

Peluang.co.id - Penjualan ritel Jepang meningkat pesat dalam lima bulan pada Maret 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh permintaan konsum...


Peluang.co.id - Penjualan ritel Jepang meningkat pesat dalam lima bulan pada Maret 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh permintaan konsumen yang telah kembali pulih akibat pandemi Covid-19 tahun lalu.

Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut telah bangkit dari kejatuhannya pada tahun lalu karena pemulihan ekspor. Meskipun peluncuran vaksin glasial dan kembali munculnya infeksi mengancam permintaan rumah tangga.

Penjualan ritel pada Maret 2021 melonjak naik sebanyak 5,2 persen dari tahun sebelumnya. Dilansir dari Reuters pada Rabu (28/4), data pemerintah menunjukkan pada Rabu, kenaikan yang lebih besar dari perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 4,7 persen.

Ini menandai kenaikan tercepat sejak bulan Oktober yang sebesar 6,4 persen. Dan pertumbuhan positif pertama dalam empat bulan.

"Orang-orang merasa rileks saat musim semi," kata Takeshi Minami, Kepala Ekonomi di Norinchukin Research Institute.

"Mereka pergi ke pusat perbelanjaan dan fasilitas komersial, yang mengarah ke lebih banyak konsumsi," sambungnya.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan ritel naik 1,2 persen dalam skala yang disesuaikan secara musiman.

Peningkatan penjualan ritel yang lebih luas didorong oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk barang-barang fashion seperti pakaian dan aksesoris serta barang dagang umum.

Data pada hari Rabu juga menunjukkan penjualam department store membukukan lonjakan sebesar 19,3 persen. Sedangkan untuk penjualan supermarket mengalami penurunan 2,1 persen, penurunan bulan kedua mereka.

Pada Maret 2020, penjualan ritel anjlok setelah krisis kesehatan dan memaksa toko-toko termasuk department store untuk tutup. Hal ini menyebkan permintaan untuk peralatan rumah tangga, pakaian, dan barang-barang lainnya merosot. ( Sumber Foto: Reuters / Penulis : Fitri )

Reponsive Ads