Peluang.co.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan kontribusi ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya sebesar 14...
Peluang.co.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan kontribusi ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya sebesar 14,37 persen.
Teten menyayangkan hal tersebut karena angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara di Asia-Pacific Economic Coorperation (APEC).
"Kontribusi ekspor dari para pelaku UMKM kita masih relatif rendah yaitu 14,37 persen. Ini masih tertinggal kalau dibandingkan dengan negara-negara APEC yang sudah mencapai 35 persen," ungkap Teten dalam acara Konferensi 500 Ribu Eksportir Baru pada Senin (19/4).
Disamping itu, nilai ekspor Indonesia tahun 2020 turun sebanyak 2,61 persen sehingga menjadi USD 163,31 miliar. Namun pemerintah masih optimis neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus sebesar USD 21,74 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 60 persen. Sedangkan untuk penyerapan tenaga kerja sebanyak 90 persen.
Teten menambahkan bahwa pelaku UMKM saat ini masih kesulitan untuk menembus pasar ekspor. Hal ini dikarenan para pelaku UMKM masih belum mengetahui secara pasti mengenai kondisi pasar ekspor.
Selain itu naiknya tarif pengiriman barang sebanyak 30 persen sampai 40 persen menjadi salah satu sebab UMKM sulit menembus pasar ekspor.
Kementerian Koperasi dan UKM juga terus mendorong para pelaku UMKM agar berani mengekspor produknya tidak hanya dengan kontainer yang secara mandiri tetapi juga bisa melalui marketplace yang ada. ( Sumber Foto : BUMN Info / Penulis : Fitri )
No comments